Metode Menulis Otodidak Iman Supriono
Iman Supriono adalah pakar manajemen yang tinggal di
Surabaya. Biro konsultannya yang terkenal adalah SNF Consulting, namun beliau
juga menulis banyak buku manajemen dan motivasi. Bukunya yang banyak terjual adalah
Guru Goblok vs Murid Goblok. Namun demikian yang unik dari pria berbadan kurus
ini adalah caranya belajar menulis secara otodidak.
Saya mendengarkan penjelasannya ketika menjadi moderator
dalam Islamic Book Fair Surabaya 2014. Saya pribadi belum pernah mendengarkan
metode menulis otodidak seperti yang dipaparkan Iman Supriono ketika itu.
Konsultan manajemen tersebut meyakini bahwa metodenya benar,
meskipun bagi orang lain tidak masuk akal. Ini yang pertama di tanam dalam diri
beliau. Selanjutnya yang dilakukan hanyalah mewajibkan diri untuk menulis
setiap hari paling tidak satu halaman buku tulis, dan akan terus berkembang
secara jumlah halaman setiap hari.
Hanya itu, ya. Tapi ini sangat sulit dilakukan. Kontinuitas
yang berkepanjangan adalah hal paling melelahkan. Iman Supriono mewajibkan diri
ini hampir empat tahun. Intinya menulis setiap hari, dalam hal apapun. Menulis
tentang perempuan, tentang makan, keadaan perut lah, atau bahkan keadaan hati
yang sedang tidak menentu. Yang terpenting nulis setiap hari tanpa berhenti.
Dasar dari metode ini adalah keyakinan bahwa menulis
sebenarnya bukanlah teori, tapi praktek yang dilakukan terus menerus dan akan
berkembang dari satu latihan ke latihan yang lain. Boleh dikatakan Iman
Supriono seperti Ronaldinho atau Ronaldo yang berlatih sepakbola dari jalanan,
tanpa akademi. Ya, Iman Supriono belajar menulis juga sendirian tanpa seorang
guru.
Yang paling menimbulkan pertanyaan tentu saja bagaimana cara
Iman Supriono mengetahui perkembangan tulisannya. Beliau membacanya kembali
tulisan yang dibuat. Jika dirasa tulisan tersebut sudah cukup baik maka beliau
baru berhenti dan memulai untuk menulis buku. Tentu saja bukan dengan penilaian
asal-asalan, tapi juga membandingkannya dengan tulisan lain.
Uniknya, beliau baru mengatakan bahwa tulisannya dirasa
sudah cukup baik justru setelah hampir empat tahun menulis setiap hari tanpa
jeda. Ingat! Setiap hari tanpa jeda. Waktu yang panjang bukan? Padahal
kelemahan banyak orang adalah memaksa diri untuk konsisten.
Hasilnya memang luar biasa, kini beliau memiliki lebih dari
7 buku yang sudah ditulis. Tergolong cukup banyak untuk penulis di Indonesia.
Bagi yang ingin untuk mengikutinya, tentu saja harus memahami dua hal. Pertama,
menanamkan keyakinan yang sangat tinggi dengan metode yang dijalani. Kedua,
konsisten dengan hal yang sudah diyakini. Dari sini kesuksesan dalam menulis
bukanlah hal yang mustahil.